Mengapa menggunakan judul
dari Kaos Polos menjadi Kaos Peternak Rojokoyo? Ya, karena memang asalnya dari
kaos polos. Kaos polos yang disablon sesuai pesenan dari peternak di wilayah
Lamongan utara.
Mengapa tidak membeli
kain saja dulu, apa harus kaos polos untuk menyablon? Jawabannya suka – suka yang
menyablon. Lho? Begini penjelasannya. Jika pesanan itu sedikit, maka kita harus
membeli kain yang hitungannya per kilogram (kg) masuk kategori ngecer, beli
sedikit. Tidak sampai satu roll yang biasanya beratnya sekitar 25 kilogram
(kg).
Sama juga bila kita membeli
rokok. Tentu harganya beda kalau beli ngecer batangan dengan beli satu bungkus
atau satu slot. Jika ada selisih harga kainnya, maka ada alternatif menggunakan
kaos polos.

Nah setelah ukuran kaos
yang dipesan disiapkan, maka tinggal menyiapkan desain sablonnya. Tinggal
menyesuaikan juga dengan pesanannya. Kebetulan, materi desainnya udah matang
untuk orderan dari para peternak yang suka ngopi bersama. Ya tinggal diafdruk,
selanjutnya digesut. Kebetulan juga, sablonnya menggunakan rubber. Jumlahnya
kaosnya sekitar 20 kaos. Bisa digunakan untuk kumpul – kumpul, cangkrungan,
jagongan, ngopi bersama.
Jadi gak perlu bingung
bagi yang mau bikin kaos. Bisa beli kaos polos di kaos polos Lamongan sekalian
nyablon. Atau, beli kaosnya saja di kaos polos Lamongan, lalu sablon sendiri.
Alternatif lainnya, beli kaosnya saja di kaos polos Lamongan dan sablonnya di tukang sablon Lamongan. Atau, bisa beli kaosnya di kaos polos Lamongan juga sablonnya sekalian. Karena di kaos polos Lamongan
juga bisa mengerjakan sekalian sablonnya. Gampang kan? (*)
No comments:
Post a Comment