Tak terasa, sang legenda Persela Lamongan, Choirul Huda sudah meninggalkan para pendukungnya. Choirul Huda yang
menjadi penjaga gawang utama Persela meninggal dunia setelah berjuang
mempertahankan gawangnya dari sergapan pemain Semen Padang di Stadion Surajaya
Lamongan, 15 Oktober lalu. Kegiatan untuk mengenang 40 hari kepergian Choirul Huda digelar.
Pihak keluarga mengundang masyarakat setempat untuk bersedia
memberikan doa bersama di rumah almarhum, Jalan Basuki Rahmat Lamongan. Doabersama mengenang 40 hari Choirul Huda itu dilaksanakan tadi selepas maghrib, Rabu,
22 November 2017. Dalam undangan tersebut, pengundang tertulis keluarga Hj Churotul Aini/ Ibu Lidya.
Pencarian Terkait Artikel Ini:
- Kaos Polos Lamongan
- Kegiatan untuk Mengenang 40 Hari Meninggalnya Choirul Huda
- Doa Bersama Mengenang 40 Hari Choirul Huda
- Istri dari Choirul Huda
- Kisah Hidup Keluarga Choirul Huda
- Rumah Asal Choirul Huda
- Kesehari-harian Choirul Huda
- Booming Kaos Huda
- Laga Timnas PSSI v Guyana Didedikasikan untuk Choirul Huda
- Lelang Jersey Kiper Bertuliskan Huda dalam Laga Timnas PSSI v Guyana
- Julukan One Man One Club untuk Choirul Huda
- Kaos Bergambar Pemain persela
Lidya merupakan panggilan akrab
istri dari Choirul Huda. Nama lengkapnya, Lidya Anggraeni. Setelah berkeluarga, Huda menempati rumah
bersama mertuanya. Meski demikian, dia tetap tidak melupakan rumah asalnya, di
Jalan Ronggohadi Kelurahan Tumenggungan, Kecamatan Lamongan, KabupatenLamongan. Bahkan, dia juga memilih minum kopi di warung Riyanto, Jalan LarasLiris Lamongan. Warung kopi langganan Choirul Huda itu hanya berjarak 70 meter
dari toko kaos polos Lamongan atau distro LA Aslie. Warung kopi langganan
Choirul Huda dan toko kaos polos Lamongan sama – sama menghadap ke barat.
Keluarga asal Choirul Huda di
Jalan Ronggohadi juga ikut mengenang 40 hari wafatnya penjaga gawang tim pujaan
LA Mania dan Curva Boys tersebut. Bedanya, pembacaan doa untuk mengenang Choirul Huda digelar Kamis, 23 Nopember 2017. Undangan pembacaan doa dan tahlil bagi Choirul Huda itu disampaikan Ali Wafak, adik ipar Choirul Huda, dan Ibu
Lilik, ibunda Choirul Huda.
Tidak hanya mereka yang ingin
mengenang Choirul Huda. PSSI juga berencana mendedikasikan laga timnas Indonesia melawan Guyana di Stadion Patriot Bekasi Sabtu, 25 Nopember 2017,untuk Choirul Huda. Selain menggelar pertandingan tersebut, PSSI juga berencana
melelang jersey penjaga gawang timnas. Jersey tersebut diberi nomor 1 dan kaos
juga tertulis Choirul Huda.Sebelumnya, Persela juga menggelar laga Tribute To Choirul Huda. Laga Tribute To Choirul Huda itu mempertemukan Persela dengan timnas PSSI All Stars.
Bagi pendukung Persela dan fansChoirul Huda, memiliki kaos pemain idola merupakan kebanggaan. Kaos ChoirulHuda tidak hanya bisa digunakan di setiap pertandingan untuk menunjukkan bahwa
Persela memiliki sang legenda. Juga bisa dijadikan koleksi bukti sejarah bahwa
di Persela ada yang namanya One Man One Club, dia tidak lain Choirul Huda. KaosChoirul Huda juga bisa dijadikan cerita kepada generasi zaman mendatang tentang
perjuangan putra daerah Lamongan dalam membela tanah airnya melalui sepak bola.
Memiliki kaos Huda, kebanggaan diri.
Banyak kaos Choirul Huda yang
diproduksi tukang sablon – tukang sablon di Lamongan. Desainnya seperti di bawah ini yang beredar di media sosial. Harganya bervariatif.
Bahannya juga tidak sama. Ada kaos Choirul Huda dengan bahan katun, ada juga
yang berbahan PE. Suka – suka pembelinya. Suka – suka cara tukang sablonnya.
Ada tukang sablon yang memilih membeli kain kemudian dipotong, disablon dan dijahit.
Ada tukang sablon yang memilih membeli kaos polos sudah jadi. Sehingga tinggal
menyablon dan dijual. Salah satu toko kaos polos Lamongan ada di Jalan LarasLiris 62 Lamongan. Lokasinya dekat dengan pasar burung Lamongan. Dari Pasar
Burung Lamongan menuju ke timur hingga ada jembatan. Dari jembatan, tinggal
berjalan kaki sebanyak 20 langkah. Lokasi di jantung kota membuat toko kaos polos Lamongan, LA Aslie mudah dicari. (*)
No comments:
Post a Comment