Kaos Huda Bertanda Tangan Pemain Timnas | LA ASLIE Kaos Huda Bertanda Tangan Pemain Timnas LA ASLIE: Kaos Huda Bertanda Tangan Pemain Timnas

Monday, November 20, 2017

Kaos Huda Bertanda Tangan Pemain Timnas






 

Pertandingan Tribute To ChoirulHuda sudah digelar 15 November lalu di Stadion Surajaya Lamongan. Laga untuk penghormatan kepada sang legenda Persela, penjaga gawang Choirul Huda, itu dibanjiri LA Mania dan Curva Boys. Mereka berbondong – bondong ke Surajaya Lamongan untuk menjadi bagian dalam mengenang perjuangan Choirul Huda selama membela Persela, hingga meninggal dunia saat berseragam Persela melawan SemenPadang.



Meski Tribute to Choirul Huda sudah selesai digelar, bukan berarti penghormatan terhadap Huda berakhir. Masih ada laga lainnya untuk mengenang kiper yang beberapa kali menyandang ban kapten Persela tersebut. Kali ini, PSSI ingin menggelar laga untuk mendedikasikankepada Choirul Huda. Dilansir dari sejumlah media online, rencananya timnas PSSI bakal menghadapi Guyana. Laga di Stadion Patriot Bekasi Sabtu, 25 November nanti, bakal didedikasikan untuk Choirul Huda. Bahkan, PSSI berencana melelangjersey kiper timnas dengan nomor punggung 1 dan bertuliskan Huda. Kaos Huda itu juga bertanda tangan sejumlah pemain timnas dan legenda timnas.
Jika itu terealisasi, maka kaos bertuliskan Huda bakal bertambah banyak. Sebelumnya, sebagian pendukung Persela sudah mengenakan kaos bertuliskan Huda dalam pertandingan Tribute To ChoirulHuda. Kaos Huda itu dengan berbagai variasi. Ada yang bertuliskan Choirul Huda dan nomor 1, ada yang bertuliskan One Man One Club, dan masih banyak lagi.
Huda pantas menjadi legendaPersela. Dia tidak hanya sebagai satu –satunya pemain di tanah air yang tidak pernah pindah klub sejak 1999 hingga 2017. Namun, dia juga pemain asli putra daerah Lamongan.
Huda dibesarkan di Jalan Ronggohadi Lamongan. Jalan ini berdekatan dengan Jalan Laras – Liris Lamongan, tempat toko kaos polos Lamongan. Sama seperti anak – anak yang belum mengenal jaman now, Huda kecil sering bermain bola. Lokasinya, Alun – Alun Kota Lamongan.
Ketika menginjak remaja, Huda masih nyeker, tanpa alas kaki ketika bermain bola di lapangan yang dekat dengan Masjid Agung Lamongan tersebut. Dia kemudian berminat bergabung di klub Merpati Lamongan. Dinamai klub Merpati karena markas klub tersebut di Jalan Merpati.
Di klub ini, kemampuan Huda terasah. Di klub Merpati, juga pernah bergabung striker Persela di era divisi II dan I, Eko Jhony Budiarto. Huda pun sering diajak mengikuti turnamen antarkampung alias tarkam.
Sebelum direkrut pelatih yang juga mantan striker timnas Mustaqim, untuk menghadapi kompetisi divisi II, Huda bergabung dengan PS Kota lebih dulu.
Di awal bergabung dengan Persela, nama Huda belum begitu meroket. Nama dia masih kalah pamor dengan Bambang HS. Maklum, Bambang merupakan mantan penjaga gawang Petrokimia Putra. Di Persela, Bambang HS sering dipanggil Rambo karena tubuhnya yang tinggi dan agak kekar, serta berambut agak gondrong.
Nama Huda meroket ketika Persela melakoni kompetisi divisi I. Huda kemudian sering menjadi pilihan pelatih, bahkan tak tergantikan selama Persela melakoni kompetisi hingga Liga 1 2017. Meskipun dia harus bersaing dengan penjaga gawang yang sudah punya nama waktu itu. Sebut saja, Erick Ibrahim yang kini menjadi asisten pelatih penjaga gawang, dan Endra Prasetya, mantan penjaga gawang Persebaya Surabaya. (*)

No comments:

Post a Comment